Selasa, 08 Oktober 2013

PENILAIAN MASA GESTASI (New Ballard Score)

KEMATANGAN FISIK
-1
0
1
2
3
4
5
Kulit
Lengkettransparan
Merahtransparan
Merahmuda, licin, halus, vena terlihat
Permukaanmengelupasdan/ruam, vena kurang
Daerah pucat, retak-retak, vena jarang
Retaklebihdlmsepertikertas, tidakterlihatpembuluhdarah
Sepertikertas, retak 2x, mengkerut
Lanugo
Tidakada
Jarang
Banyak
Menipis
Menghilang
Kebanyakantidakada
GarisTelapak Kaki
Jaraktumit-jari kaki

40-50 mm: 1
<40 mm : -2
Tumitjari kaki > 50 mm, tidakadagaris
Tandamerahsangatsedikit
Hanyagaris anterior/transversal melintang
Beberapagaris di 2/3 anterior
Garis-garis di seluruhtelapak kaki
Payudara
Tidakkelihatan
Samar-samar
Areola datar, tidakadatonjolan
Areola munculsedikit, tonjolan 1-2 mm
Areola lebihjelas; tonjolan 3 – 4 mm
Areola penuh, tonjolan 5 – 10 mm
Mata/
Telinga
Kelopakmatatertutup.

Longgar : -1
Kuat    : -2
Kelopakmataterbuka, dauntelingadatar, masihterlipat
Dauntelingasedikitmelengkung, lunak, rekoil/membaliklambat
Bentuklebihbaik, mudahmembalik
Bentuksempurna, membalikseketika
Tulangrawantelingatebaldankaku
Genital pria
Scrotum datar, lembut
Skrotumkosong, rugae/lipatansamar-samar
Testis adadiataskanal, rugaejarang
Testis turun, rugaecukup
Testis turunrugaebagus
Testis menggantung, rugaedalam
Genital Wanita
Klitorismenonjol, labia datar
Klitorismenonjol, labia minor kecil
Klitorismenonjol, labia minor membesar
Tonjolan labia mayor dan minor sama
Labia mayor besar, labia minor kecil
Labia mayor menutupiklitorisdan labia minor

KEMATANGAN NEUROMUSKULER
-1
0
1
2
3
4
5
Sikap
NA
Keduapergelangantangan, lengan, pangguldankedua kaki lurus
Keduapergelangantanganbengkokdankedua kaki agakbengkok
Keduabahu, pangguldankedua kaki bengkoktapitdksampai 90°
Keduabahu, pangguldankedua kaki bengkoksampai 90°
Keduabahudankedua kaki bengkokdanmenutup kea rah badan
NA
Sudutpergelangantangan
> 90°
 90°
60°
45°
30°
0°
NA
KelenturanLengan
NA
180°
140-180°
110-140°
 90-110°
< 90°
NA
SudutPoplitea
180°
160°
140°
120°
110°
90°
< 90°
Tandaselampang
Sikumelebihigaris axilla yang berlawanan
Sikusampaigaris axilla yang berlawanan
Sikusampaigarismidklavikula yang berlawanan
Sikuberada di garistengahtubuh
Sikusampaigaris axilla
Sikutidaksampaipadagaris axilla
Tumitketelinga
Kaki lurus, tumitsampaitelinga
Kaki lurus, jari-jarisampaidagu
Lututagakbengkok, tumitsampai 140°daribidangdatar
Lututbengkok, tumitsampai  120°daribidangdatar
Lututbengkoksampai  90°, tumitsampai 90°daribidangdatar
Lutubengkok, tumitsampai 45°daribidangdatar

PerhitunganKematangan

SKOR
MINGGU
-10
20
-5
22
0
24
5
26
10
28
15
30
20
32
25
34
30
36
35
38
40
40
45
42
50
44



APGAR Score

  1. Pengertian Nilai Apgar

Skor Apgar atau nilai Apgar (bahasa Inggris: Apgar score) adalah sebuah metode yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia Apgar sebagai sebuah metode sederhana untuk secara cepat menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran. Apgar yang berprofesi sebagai ahli anestesiologi mengembangkan metode skor ini untuk mengetahui dengan pasti bagaimana pengaruh anestesi obstetrik terhadap bayi.
Penilaian APGAR adalah sebuah tes cepat yang dilakukan pada menit pertama dan kelima pasca kelahiran, skor pada menit ke-1 memberi gambaran seberapa baik bayi melakukan toleransi terhadap proses kelahiran. Menit ke-5, skor memberikan penilaian akan bagaimana bayi beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Nilai Apgar ditentukan dengan menilai denyut jantung, pernafasan, ketegangan otot, warna kulit dan respon terhadap rangsangan (refleks); masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2.Total Skor bernilai antara 1 sampai dengan 10, dengan nilai 10 memberikan gambaran bayi yang paling sehat.
Tes APGAR bisa dilakukan oleh dokter, bidan atau perawat yang menolong persalinan. Di mana ada lima komponen yang diperhatikan: Appearance, Pulse,  Grimace,  Activity,  Respiration (warna kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan pernapasan)
2. Tujuan Mengevaluasi Nilai Apgar
Penilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi secara umum bayi baru lahir dan memutuskan untuk  melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini bukan ditujukan sebagai preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan status intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi yang sehat  memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama saat baru lahir.
Perlu diingat bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi, lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur, dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna.
Tes APGAR ini hanya menilai apa yang bisa dilihat dan dirasakan oleh penolong persalinan, sehingga tidak memiliki risiko pada bayi baru lahir – tes ini dengan kata lain adalah tes yang aman bagi bayi.
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada bayi baru lahir, di antaranya adalah:
1)      Persalinan yang terlalu cepat. Hipoksia (kekurangan oksigen) dapat terjadi pada persalinan yang terlalu cepat oleh karena kontraksi yang terlalu kuat atau trauma pada kepala bayi.
2)      Terjerat tali pusat. Umum dikenal dengan “nuchal cord”, di mana tali pusat (plasenta/ari-ari) melilit pada leher janin (baik sekali waktu atau beberapa kali) dan mengganggu aliran darah, maka hipoksia bisa terjadi karena lilitan ini.
3)      Prolaps tali pusat. Kondisi yang terjadi ketika tali pusat mendahului fetus keluar dari rahim. Kondisi ini adalah kedarutan obstetri yang membahayakan kehidupan janin. Namun prolaps tali pusat adalah kasus yang jarang. Ketika fetus juga akan ikut lahir, sering kali menekan tali pusat dan menimbulkan hipoksia.
4)      Plasenta previa (placenta preavia). Merupakan kondisi kelainan obstretri di mana tali pusat terhubung pada dinding rahim yang letaknya dekat atau menutup leher rahim. Hal ini meningkatkan risiko perdarahan antepartum (vaginal), yang berujung juga pada hipoksia bagi janin.
5)      Aspirasi mekonium. Jika mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka bisa terjadi permasalahan pernapasan. Hal ini dikenal juga sebagai “Sindrom Aspirasi Mekonium”.
6)      Beberapa sebab lain bisa berupa obat-obatan yang dikonsumsi ibu sebelum persalinan, dan bayi preterm (prematur).



3.      Mengevaluasi Nilai Apgar
Lima kriteria Skor Apgar:

Nilai 0
Nilai 1
Nilai 2
Akronim
Warna kulit
seluruhnya biru
warna kulit tubuh normal merah muda,
tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis).
warna kulit tubuh, tangan, dan kaki
normal merah muda, tidak ada sianosis.
Appearance
Denyut jantung
tidak ada
<100 kali/menit
>100   kali/menit
Pulse
Respons reflex
tidak ada respons terhadap stimulasi.
meringis/menangis lemah ketika distimulasi.
meringis/bersin/batuk saat stimulasi saluran napas.
Grimace
Tonus otot
lemah/tidak ada
sedikit gerakan
bergerak aktif
Activity
Pernapasan
tidak ada
lemah atau tidak teratur.
menangis kuat, pernapasan baik dan teratur.
Respiration
                       
Interpretasi Nilai Apgar
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor
Interpretasi
Catatan
7-10
Bayi normal

4-6
Agak rendah
Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.

0-3
Sangat rendah

Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

Penanganan Bayi Baaru Lahir Berdasasrkan NILAI APGAR
Nilai APGAR 5 Menit Pertama
Penaganan
0-3
·     Tempatkan ditempat hangat dengan lampu sebagai sumber penghangat.
·     Pemberian oksigen.
·     Resusitasi.
·     Stimulasi rujuk.
4-6
·     Tempatkan dalam tempat yang hangat.
·     Pemberiak oksigen.
·     Stimulasi taktil.
7-10
·     Dilakukan penatalaksanaan sesuai drngan bayi normal


Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dan tidak didesain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika
Sulistyawati,A. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika
Sumarah, SSiT, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya
Varney Hellen.1997. Varney Midwifery. 2 ed. London : Jones and Bartlett Publishers International.
http://catatan.legawa.com/2011/02/menilik-skor-apgar/#ixzz1fZqgpU4N
http://id.wikipedia.org/wiki/Skor_Apgar
http://milissehat.web.id/?p=369